Sebagaimana wayang kulit pada umumnya, yang berbeda hanya gapitnya tidak sampai pada ukel gelungnya. Kesenian ini konon dibawa oleh Ki Goenowaseso seorang prajurit Diponegoro yang merupakan keturunan dari Ki Danoeredjo. Kesenian ini harus dimainkan langsung oleh keturunan dari Ki Danoeredjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar