Sebuah masjid di Pekalongan Jawa Tengah. Lokasi masjid ini berada di alun alun kota
Pekalongan, letaknya berhadapan dengan plaza pekalongan yang di tengahi oleh
alun-alun kota.
Masjid
peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Meskipun
telah dibangun beberapa Masjid baru yang tak kalah megahnya, namun Masjid Agung
Kauman ini tetap tak tergantikan sebagai simbol islami warga Pekalongan.
Kegiatan yang dilakukan saat Ramadhan
masjid ini selalu ramai dengan orang yang akan berbuka puasa, panitia masjid
agung selalu menyediakan ta’jil untuk berbuka mulai dari makanan ataupun
minuman dengan total ta’jil lebih dari 200 buah. Sembari menunggu berbuka kami
selalu ada kajian islami selain diadakannya tarawih berjamaah yang terkadang
dihadiri oleh wali kota atau wakil wali kota Pekalongan. Kegiatan keagamaan
saat malam ahad ada pengajian sehabis taraweh, ada pula khataman al-qu’ran, dan
pembagian zakat fitrah saat Idul fitri tiba.
Tradisi unik saat bulan Ramadan
terdapat dua jamaah salat tarawih dengan jumlah rakaat berbeda. Satu sisi, ada
satu jamaah salat tarawih dengan 23 rakaat. Satunya jamaah salat tarawih 11
rakaat. Kebiasaan unik itu bisa jadi hanya ada di Masjid Jami Kota Pekalongan
di wilayah pantura, bahkan Indonesia. Kendati beda rakaat, bukan alasan untuk
tidak menjaga ukhuwah islamiyah. Mereka tetap rukun, saling menghormati, dan
menghargai. Sebelum salat tarawih, kedua golongan itu salat isya berjamaah
dengan satu imam. Salat tarawih dimulai bersama-sama. Usai rakaat kedelapan,
sebagian keluar dari shaf, kemudian mundur membentuk shaf sendiri di belakang.
Selanjutnya mereka melaksanakan salat witir tiga rakaat.Usai salat witir,
jamaah itu turun dari masjid. Sementara, jamaah sebelumnya tetap melanjutkan
salat tarawih hingga 23 rakaat, termasuk salat witir. Tradisi itu sudah
berjalan sejak dulu.
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Kauman_Pekalongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar